Masukan untuk LifeMosaic

Dari Masyarakat

"Yang menarik adalah teriakan masyarakat dunia yakni hal2 yang dialami oleh MA bukan hanya di Indonesia, namun juga ternyata dialami masyarakat luar seperti di Pilipina, Ekuador dan lainnya sama dialami oleh mereka yang disebabkan oleh pemilik modal/penguasa. Selama ini yang kita pikirkan hanya orang Indonesia saja khususnya masyarakat Dayak saja yang mengalaminya. Hasil liputan yang ada dalam film tadi dapat memberikan pelajaran bagi kita untuk melakukan hal yang baik untuk masyarakat kita."
Pak Akon, Dayak Kualatn, Kalimantan Barat, Indonesia

"Tak kami sangka, ternyata bumi telah berubah dengan cepat, dan kita masyarakat yang akan menghadapi permasalahan ini."
Pak Edi, Segamai, Semenanjung Kampar,  Riau

"Bahasanya sederhana", "mencakup semua masalah"; "mengajak kita berpikir untuk diri kita sendiri".
Community members, West Kalimantan

"Kami sangat tergugah dengan apa yang kita lihat tadi. Yang menarik banyak pendapat dari pengurus adat lokal, nasional hingga ke luar negeri. Apa yang disampaikan sangat menyentuh. Sumber alam kita bisa menjadi rusak, sehingga hak adat dan hak atas tanah adat agar tidak diganggu oleh pihak luar."
Pak Solengdipura, Pendaun, Kalimantan Barat, Indonesia

"Film LifeMosaic merupakan karya paling bagus di tahun 2010 terutama sekali bagaimana Masyarakat di desa-desa menyadari apa itu Perubahan Iklim atau arti penting untuk menyelamatkan Hutan bagi kehidupannya sendiri dan bagi dunia."
Thomas Wanly,  Kalimantan Tengah, Indonesia

From NGO's, Indigenous groups and other civil society groups

“LifeMosaic’s film is the best and the most useful oil palm film that I’ve seen. The reasons are that it is based on community voices, that it is simple yet in-depth and that it covers the issues that matter and that are relevant to communities.”
Jefri Saragih, Sawit Watch, Indonesia


“LifeMosaic memproduksi video yang luar biasa tentang perluasan kelapa sawit dan reaksi masyarakat desa terhadap hal tersebut. Yang mengagumkan bukan hanya videonya tetapi cara strategis penyebaran video tersebut.”
Patricia Shanley, Centre for International Forestry Research, Indonesia

"Bagi saya, film ini telah membumikan isu perubahan iklim. Saya menyadari untuk pertama kalinya bahwa masyarakat adat di seluruh dunia mengalami hal yang sama seperti masyarakat di Indonesia. Saya menjadi sadar bahwa dampak perubahan iklim harus segera ditangani, tidak hanya dengan kerangka REDD, tetapi juga adaptasi terhadap perubahan iklim."
Andiko, HuMa (Perkumpulan untuk Pembaharuan Hukum Berbasis Masyarakat dan Ekologis)

“Kami menggunakan video DEMAM, di Waspam, Tasba Pri dan Mayangna Sauni As.. dan saya sudah memberi satu kopi pada masing-masing penghubung masyarakat yang berkomitmen untuk memutar dan menganalisa film tersebut dengan berbagai kelompok masyarakat. Kami telah dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman mereka. Bahan yang sangat bagus...terima kasih untuk hal ini dan selamat! Bayangkan, orang Misquito dari Sungai Coco melihat pesan dari saudara-saudara mereka masyarakat adat di Indonesia dikirim melalui Tebtebba dan CADPI..menurut saya ini sangat menyentuh..baginya, pesan itu sangat jelas dan langsung ditujukan bagi masyarakatnya."
Dennis Mairena from CADPI (Centre for Indigenous Peoples  Autonomy and Development), Nikaragua