Kepemimpinan & Pendidikan Populer
-
Kepemimpinan Akar Rumput & Pendidikan Populer
Masyarakat, hutan dan gerakan untuk perubahan sosial dan lingkungan yang positif mengalami berbagai tantangan yang sangat berat di seluruh dunia. Demam global atas sumberdaya yang semakin langka; risiko-risiko pelanggaran berbagai batasan planet yang telah memungkinkan kehidupan manusia di bumi; meningkatnya ketidaksetaraan; dan hilangnya keanekaragaman hayati dan budaya menciptakan kondisi-kondisi yang dapat mendorong kehancuran sosial dan lingkungan di masa depan.
Kepemimpinan gaya top-down, yang banyak ditemukan di kalangan bisnis, pemerintah dan masyarakat sipil, gagal menjawab persoalan-persoalan sosial dan lingkungan yang kompleks saat ini. Yang disebut dengan kepemimpinan heroik mengalami kegagalan karena orang-orang tidak mampu menyelesaikan krisis sistemik; dan karena mereka yang menaruh seluruh kepercayaan dan harapan mereka pada para pahlawan seringkali tidak mau berupaya menggunakan kemampuan mereka sendiri untuk memimpin dan mengubah dunia.
Pada saat yang sama kepemimpinan adat dan sistem kepemimpinan adat seringkali berada dalam tekanan yang berat akibat perubahan situasi luar yang cepat seperti perampasan tanah; lembaga-lembaga pemerintah yang menjalankan fungsi sentralisasi, sistem komunikasi dan transportasi berkecepatan tinggi; serta tekanan dari pembangunan skala besar yang agresif. Menurut para narasumber yang diwawancari, proses penyerahan kepemimpinan adat ke generasi baru kadang kala terkendala oleh pengaruh budaya pada kaum muda; migrasi keluar; terbatasnya peran pemuda dan perempuan di lembaga-lembaga adat; serta kurangnya kepercayaan antar generasi.
Kepemimpinan heroik dan bersifat top-down didapati memiliki kekurangan. Sistem kepemimpinan adat menawarkan banyak hal, namun tertekan oleh perubahan yang cepat. Oleh karena itu, dibutuhkan kepemimpinan yang transformatif dan partisipatif yang mendorong tumbuhnya kearifan kolektif, untuk membantu menyelesaikan masalah sistemik yang dihadapi oleh kemanusiaan.
Memperbaharui kepemimpinan membutuhkan analisis terhadap sifat dari kekuasaan, memilih antara sistem berdasarkan otoritas atau sistem kolaboratif. Gerakan untuk perubahan sosial perlu mengembangkan visi masa depan untuk memahami tipe-tipe kepemimpinan seperti apa yang perlu mereka gerakkan untuk mewujudkan visi tersebut.
Sebuah pendekatan yang transformatif berarti bahwa kepemimpinan tidak harus yang berkaitan dengan masalah memberi perintah, namun yang dapat memfokuskan diri untuk memfasilitasi orang lain untuk berkontribusi dan berpartisipasi semampu mereka. Kepemimpinan tidak perlu dibatasi pada beberapa orang terpilih, semua orang dapat mengembangkan berbagai kemampuan dan kualitas kepemimpinan. Terakhir, kepemimpinan tidaklah terbatas pada perorangan, dan penting untuk mengakui serta menumbuhkan kepemimpinan kolektif oleh organisasi, jaringan dan gerakan.
Untuk masyarakat adat, memperbaharui kepemimpinan tidak berarti menciptakan kembali sistem dan lembaga pemerintahan, namun meninjau dan merevitalisasinya. Perubahan apapun perlu datang dari dalam, mengakui apa yang sudah ada dan apa yang belum, melihat apa yang sudah berjalan baik dan apa yang belum, serta mengevaluasi bagaimana lembaga dan hukum adat menangani perubahan situasi.
Sebagian besar dari ide-ide tentang pembaharuan kepemimpinan tidaklah rumit dan sudah ada selama ribuan tahun. Banyak yang telah menjadi hal penting dari cita-cita kepemimpinan tradisional di banyak masyarakat adat. Namun, mempraktekkan kepemimpinan transformatif membutuhkan perubahan pada individu, hubungan sosial dan kelembagaan yang bijaksana dan mendasar.
Para Pemimpin Generasi Penerus
Bayangkan sebuah masa depan ketika masyarakat adat dan komunitas lokal di Indonesia memiliki hak-hak yang aman atas wilayah mereka dan mampu mengelola wilayah, hutan dan sumber-sumber daya mereka secara lestari. Bayangkan suatu waktu ketika komunitas-komunitas tersebut dapat merevitalisasi budaya mereka, meningkatkan kesejahteraan mereka serta menentukan masa depan mereka sendiri, bebas dari pelanggaran hak-hak asasi manusia, taktik memecah belah serta ketakutan akan kehilangan tanah mereka.
Beberapa hal diperlukan agar perubahan ini bisa terjadi, antara lain: perubahan kebijakan; kasus-kasus hukum (tuntutan hukum, uji materil, dll..); perencanaan tata ruang yang lebih adil; peraturan terkait industri esktraktif, perkebunan dan pasar yang lebih adil dan lestari; perubahan perilaku; serta pemberantasan korupsi. Seperti yang sudah terjadi sekarang, hal tersebut perlu terus didukung oleh para pengacara, akademisi, peneliti, artis, aktivis dan lain sebagainya.
Namun, agar perubahan yang mendalam dan sistemik seperti itu dapat diwujudkan dan dapat sungguh-sungguh dilaksanakan di lapangan, upaya itu harus dipimpin dan dipertahankan oleh gerakan akar rumput untuk perubahan lingkungan dan sosial yang penuh percaya diri dan daya tahan. Dalam beberapa tahun dan dekade ke depan, gerakan-gerakan yang ada di Indonesia perlu meningkatkan kinerja mereka dalam merancang dan menuntut perubahan, menciptakan alternatif-alternatif berbasis masyarakat yang inspiratif serta melanjutkan perjuangan untuk mempertahankan hak dan wilayah masyarakat.
Saat ini, hanya ada sekelompok relatif kecil aktivis dan pemimpin komunitas yang mencoba menyelesaikan persoalan semakin besar yang dihadapi oleh masyarakat dan ekosistem di Indonesia. Terlalu banyak bekerja, kewalahan dan tenggelam dalam persoalan kerusakan lingkungan dan pelanggaran hak-hak asasi manusia yang mengalir terus menerus, banyak aktivis dan para pemimpin kelelahan secara fisik dan mental, ‘terbeli’ atau meninggal di usia muda.
Agar gerakan-gerakan semakin kuat dan lenting, perlu diciptakan kondisi-kondisi yang memungkinkan munculnya lebih banyak pemimpin-pemimpin masyarakat, yaitu para pemimpin yang memiliki integritas, analisis kritis, visi serta kemampuan yang dapat memfasilitasi masyarakat untuk menentukan masa depan mereka serta mempertahankan hak-hak mereka.
Serialisasi Buku
Kepemimpinan Akar Rumput dan Pendidikan Populer di Indonesia adalah terbitan baru LifeMosaic bersama Samdhana Institute. Buku ini dirancang untuk mendukung gerakan-gerakan untuk perubahan sosial dan lingkungan - di Indonesia dan di seluruh dunia.
Silakan membaca bab Pendahuluan dan Ringkasan, bab pertama dari buku yang akan ditayangkan secara berseri. Bab-bab selanjutnya akan ditayangkan berseri sepanjang tahun 2015.
Kepemimpinan Akar Rumput dan Pendidikan Populer di Indonesia disusun berdasarkan hasil wawancara dan percakapan dengan lusinan pemimpin dan tetua adat, aktivis, pendidik serta pengembang gerakan, yang semuanya sepakat tentang perlunya melatih lebih banyak pemimpin untuk berbagi peran dalam mendorong perubahan sosial dan lingkungan. Ini merupakan sebuah percakapan yang tengah berlangsung di banyak gerakan, dengan urgensi yang semakin besar.
Buku ini menganalisis konteks sulit dari pelaksanaan gerakan di Indonesia, merefleksikan kritik-kritik dan tantangan-tantangan yang dihadapi oleh model-model kepemimpinan yang ada; menyajikan berbagai pendekatan (seperti kepemimpinan partisipatif dan pendidikan populer) yang dapat membantu menumbuhkan dan berbagi kepemimpinan untuk mewujudkan perubahan sistemik; memaparkan inisiatif-inisiatif di Indonesia, Filipina dan Amerika Latin yang dapat menginspirasi program-program pelatihan kepemimpinan; memberikan usulan-usulan untuk penilaian kebutuhan pembelajaran dan pengembangan kurikulum; dan membuat rekomendasi-rekomendasi yang konkrit guna mendukung peningkatan pengembangan kepemimpinan akar rumput.
Buku ini ditujukan untuk para pemimpin akar rumput, aktivis, pendidik dan pengembang gerakan di Indonesia dan di tempat-tempat lainnya, untuk siapa saja yang berpartisipasi dalam perubahan sistemik untuk mewujudkan masa depan yang lebih adil dan lestari, dengan harapan bahwa isi buku ini akan menjadi pemantik yang memercikkan energi dalam perjalanan Anda.
Silakan berlangganan di milis LifeMosaic (di bawah halaman ini) untuk menerima bab-bab selanjutnya. Dan silakan kirim komentar, kritik, dan cerita-cerita Anda melalui surel ke leadership@lifemosaic.net, atau tinggalkan komentar di facebook dan twitter.
Pelatihan Sungai Utik
LifeMosaic turut memfasilitasi Pelatihan Kepemimpinan Generasi Penerus Masyarakat Adat di rumah panjang Sungai Utik pada bulan Maret 2014, mengumpulkan lebih dari 20 pemimpin-pemimpin muda adat dari Filipina dan Indonesia, termasuk para peserta dari Sungai Utik sendiri. Pelatihan ini didukung oleh RRI (Rights and Resources Initiative), diselenggarakan oleh AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) dan Samdhana Institute. Pelatihan tersebut dirancang untuk membantu para peserta muda melawan keputusasaan atas keadaan yang dihadapi masyarakat, budaya, dan wilayah mereka, juga atas krisis yang dihadapi oleh masyarakat adat secara global. Para peserta terlibat dalam analisis atas tekanan-tekanan yang dihadapi oleh kepemimpinan adat dan sistem-sistem kepemimpinan, dan atas krisis yang disebabkan oleh kepemimpinan gaya top-down dalam masyarakat pada umumnya, serta merefleksikan pendekatan-pendekatan kepemimpinan alternatif. Para peserta diberi kesempatan untuk menemukan visi dan misi mereka sendiri sebagai orang muda untuk bertindak dan terlibat dalam kaitannya dengan krisis multi-dimensi yang dihadapi oleh wilayah-wilayah mereka, budaya-budaya mereka, dan masyarakat mereka.
Deklarasi
Deklarasi Sungai Utik adalah aspirasi lebih dari 20 pemuda-pemudi adat dari Filipina dan Indonesia untuk menanggapi panggilan pulang dari leluhur dan wilayah adat mereka.
Film
Film pendek berjudul Para Pemimpin Generasi Penerus adalah cerita tentang pergulatan pemuda-pemudi adat untuk belajar dan bersiap diri menjadi pemimpin adat sejati. Film ini dibuat atas kerjasama AMAN, The Samdhana Institute, dan LifeMosaic.
Kegiatan Kami di Indonesia
Di Indonesia kami bekerja mengembangkan program-program pelatihan jangka panjang bagi para pemimpin muda adat, tempat mereka belajar satu sama lain, tentang budaya-budaya mereka sendiri, praktik terbaik dari masyarakat adat lainnya dan dari gerakan-gerakan agraria, pendekatan-pendekatan pendidikan populer; dan pendekatan-pendekatan partisipasi seperti 'Art of Participatory Leadership'.
Mendobrak siklus lokakarya yang berulang secara konstan, bersama para mitra, kami bekerja untuk mendukung para pemimpin muda adat menemukan panggilan mereka sendiri untuk melindungi budaya-budaya, hutan-hutan, dan wilayah-wilayah mereka, dan memberdayakan mereka dengan perangkat dan analisis untuk mengatasi kerumitan keadaan-keadaan mereka yang terus berubah.
Kami juga memfasilitasi pendekatan-pendekatan bersama mengenai kepemimpinan dan perencanaan masyarakat mandiri berjangka panjang antar masyarakat adat di negara-negara Selatan.
-
Para Pemimpin Generasi Penerus (Bahasa)
Para Pemimpin Generasi Penerus (Bahasa)
Pelatihan Kepemimpinan Generasi Penerus Masyarakat Adat diselenggarakan di rumah panjang Sungai Utik (Kalimantan Barat, Indonesia) pada bulan Maret 2014 mengumpulkan lebih dari 20 pemimpin-pemimpin adat muda dari Filipina dan Indonesia termasuk para peserta dari Sungai Utik sendiri. Ini adalah film pendek tentang pelatihan itu. Bahasa: Indonesia / Inggris. (AMAN / The Samdhana Institute / LifeMosaic, 2014)
Demam: Organisasi (Bahasa)
Demam: Organisasi (Bahasa)
Organisasi memberi contoh mengenai perangkat dan strategi organisasi yang digunakan oleh masyarakat adat untuk melindungi hak-hak, wilayah dan budaya mereka. (LifeMosaic, 2010)
-
Kepemimpinan & Pendidikan Populer Berita
Lowongan Pekerja Program LifeMosaic di Indonesia
Kesempatan khusus untuk bergabung dengan tim kecil LifeMosaic yang bersemangat. Kami sedang mencari Pekerja Program untuk mendukung gerakan masyarakat adat di Indonesia. Tenggat pengiriman lamaran tanggal 16 Agustus 2021.
Sekolah Adat Samabue, Kuatkan Keterikatan Generasi Muda dengan Alam Mereka
Gerakan melawan dengan cara berbeda mereka lakukan, yakni lewat pendidikan. Nama Bukit Samabue mereka dedikasikan sebagai bentuk perlawanan menyelamatkan alam sekitar. (Mongabay)
Wilayah Kehidupan Liluncurkan di Sungai Utik
'Wilayah Kehidupan' diluncurkan sebagai bagian dari pelatihan 3 minggu untuk warga yang dihadiri 27 pemimpin muda adat dari seluruh Indonesia. Pelatihan ini, yang diselenggarakan oleh AMAN/BPAN dan LifeMosaic, diadakan di sebuah rumah panjang tradisional suku Dayak di pedalaman Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.
Tindoki: Rasa Toraja Dalam Musik
Para musisi muda pulang kampung! Bukan karena tak ingin meraih karier bermusik di kota besar lantas menjadi terkenal, melainkan menggali kembali tradisi leluhur dan memulai berkarya dari asal (Nurdiyansah Dalidjo / AMAN)
Baca Bab 1 Buku Kepemimpinan
LifeMosaic bersama Samdhana Institute sedang serialisasi sebuah buku berjudul Kepemimpinan Akar Rumput dan Pendidikan Populer di Indonesia. Bulan ini, Bab 1: Konteks dan Tantangan akan mengulas tantangan-tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya oleh masyarakat, gerakan sosial, dan ekosistem Indonesia.
Serialisasi Buku
Terbitan baru LifeMosaic bersama Samdhana Institute: buku berjudul Kepemimpinan Akar Rumput dan Pendidikan Populer di Indonesia. Bab Pendahuluan dan Ringkasan ini adalah bab pertama dari buku yang akan ditayangkan secara berseri.
-
Dokumen
Kepemimpinan Akar Rumput dan Pendidikan Populer di Indonesia: Pendahuluan dan Ringkasan
Kepemimpinan Akar Rumput dan Pendidikan Populer di Indonesia adalah terbitan baru LifeMosaic bersama Samdhana Institute. Buku ini dirancang untuk mendukung gerakan-gerakan untuk perubahan sosial dan lingkungan - di Indonesia dan di seluruh dunia. Buku ini ditujukan untuk para pemimpin akar rumput, aktivis, pendidik dan pengembang gerakan di Indonesia dan di tempat-tempat lainnya, untuk siapa saja yang berpartisipasi dalam perubahan sistemik untuk mewujudkan masa depan yang lebih adil dan lestari, dengan harapan bahwa isi buku ini akan menjadi pemantik yang memercikkan energi dalam perjalanan Anda. Silakan membaca Bab Pendahuluan dan Ringkasan, bab pertama dari buku yang akan ditayangkan secara berseri. (The Samdhana Institute / LifeMosaic 2015)
Mencipta Kenyataan Baru
Kami percaya melakukan perubahan pada diri sendiri dan merubah cara ber - pikir, secara langsung itu akan merubah pandangan dan tindakan. Merubah diri sendiri adalah hal yang sulit, apalagi untuk melakukan perubahan sosial.. dan mmmmhh...yang tersulit pastilah mengajak orang disekeliling kita untuk melakukan sebuah perubahan pada diri dan lingkungan sosial. Untuk itulah dibutuhkan sebuah alat yang membantu mempertajam visi aktor-aktor yang berani menggagas dan melakukan perubahan di dalam dirinya dan lingkungan sosial. Untuk itu Panduan Visioning ini kami buat. (PIKUL, 2011)
Barefoot Guide: Pedoman bekerja dengan organisasi dan perubahan sosial
Panduan ini menawarkan sebuah perspektif mengapa organisasi itu ada, perannya, pentingnya mendukung kedaulatan organisasi lokal dan pergerakan sosial. Buku ini juga dapat memberikan informasi mengenai proses fasilitasi yang baik dan pentingnya memahami diri kita and hubungan antara kita supaya orgnisasi kita bisa menjadi lebih kuat. Akhirnya, pedoman ini juga membantu kita memahami organisasi kita, bagaimana kita bisa membangun organisasi yang belajar dari pengalamannya sendiri dan orang lain. (Barefoot Collective, 2009)
Deklarasi Sungai Utik
Deklarasi Sungai Utik adalah aspirasi lebih dari 20 pemuda-pemudi adat dari Filipina dan Indonesia untuk menanggapi panggilan pulang dari leluhur dan wilayah adat mereka.
Video
Pengorganisisian Masyarakat, Dibalik Kertas - bagian 2 (Bahasa)
Di film ini kita akan membahas strategi dan taktik yang di gunakan oleh masyarakat untuk membela hak-hak mereka ketika menghadapi HTI. Ada banyak contoh di mana masyarakat berhasil dalam memperjuangkan apa yang mereka inginkan untuk masa depan tanah mereka. Beberapa masyarakat mungkin masih bernegosiasi dengan perusahaan untuk menentukan bagian mana dari tanah masyarakat bisa dipergunakan, dan bagian mana yang tidak boleh disentuh oleh perusahaan. Beberapa masyarakat yang lain mungkin memilih sama sekali menolak pabrik dan perkebunan di tanah mereka , dan yang lain menginginkan pengembalian tanah mereka dari konsesi HTI yang sudah ada. Untuk semua situasi tersebut sangatlah penting bagi masyarakat untuk terorganisir dengan baik, memiliki informasi jelas dan bersatu agar dapat mengambil keputusan yang bijak dan membuat strategi yang ampuh untuk masa depan mereka. (LifeMosaic, 2012)
Demam: Organisasi (Bahasa)
Organisasi memberi contoh mengenai perangkat dan strategi organisasi yang digunakan oleh masyarakat adat untuk melindungi hak-hak, wilayah dan budaya mereka. (LifeMosaic, 2010)
Pengorganisasian Masyarakat : Maju atau Mundur Bagian 2 (Bahasa)
Maju atau Mundur? adalah film pendidikan yang dibuat dengan 20 masyarakat adat di Indonesia. Film ini berdasarkan suara masyarakat adat di Indonesia yang secara langsung mengalami dampak dari perkebunan kelapa sawit di tanah di mana mereka telah tinggal dan bekerja selama beberapa generasi. Film ini bertujuan untuk membantu anggota masyarakat dalam perkebunan kelapa sawit atau di daerah ekspansi supaya mereka membuat keputusan maklum mengenai penggunaan tanah leluhur mereka di masa depan. (LifeMosaic, 2007) Bagian II berisi bab tentang alternatif yang dipimpin komunitas dan taktik komunitas untuk menerima atau menolak kelapa sawit.
Para Pemimpin Generasi Penerus (Bahasa)
Pelatihan Kepemimpinan Generasi Penerus Masyarakat Adat diselenggarakan di rumah panjang Sungai Utik (Kalimantan Barat, Indonesia) pada bulan Maret 2014 mengumpulkan lebih dari 20 pemimpin-pemimpin adat muda dari Filipina dan Indonesia termasuk para peserta dari Sungai Utik sendiri. Ini adalah film pendek tentang pelatihan itu. Bahasa: Indonesia / Inggris. (AMAN / The Samdhana Institute / LifeMosaic, 2014)
Link terkait
AMAN
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) adalah organisasi sosial independen yang terdiri dari kelompok masyarakat adat dari berbagai kepulauan Indonesia. AMAN merupakan sebuah forum perjuangan masyarakat adat untuk mempertahankan hak-hak masyarakat adat dalam politik, sosial, ekonomi, budaya dan sumberdaya melalui cara-cara yang adil dan berkelanjutan
Rumah Iklim
RumahIklim.org adalah ruang informasi mudah di akses tentang hak masyarakat adat, perubahan iklim dan REDD. Tujuan Rumahiklim.org adalah mengumpulkan informasi dalam Bahasa Indonesia, yang mampu memberikan dasar belajar bagi semua orang yang berkaitan dengan isu-isu tersebut. Situs web ini terutama ditujukan bagi masyarakat adat dan fasilitator kampung atau CO di seluruh Indonesia, tetapi Rumahiklim.org juga mempersilahkan semua orang untuk memakai layanan web ini.
-